Download Metode Demonstrasi Lengkap Langkah-langkah dan Penerapan
Download Metode Pembelajaran Demonstrasi Lengkap Langkah-langkah dan Penerapan - Download Metode Pembelajaran Demonstrasi Lengkap Langkah-langkah dan Penerapan - untuk skripsi dan penelitian tindakan kelas lengkap hanya ada di sini!
Metode Pembelajaran Demonstrasi
2.2.1 Metode Demonstrasi
Proses belajar di sekolah
memerlukan metode pembelajaran yang baik untuk menunjang tercapainya tujuan
belajar antar pendidik dan peserta didik. Menurut Nana Sudjana (2010: 76),
“metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan
hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”. Menurut Basyirudin
Usman (2002: 25), “metode pembelajaran adalah suatu cara penyampaian bahan
pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan”. Sementara itu, Sobri Sutikno
(2007: 88), menyatakan “metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi
pelajaran yang dilakukan oleh guru agar terjadi proses pembelajaran pada diri
siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”.
Berdasarkan definisi
metode pembelajaran yang telah dikemukakan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
metode pembelajaran adalah
suatu cara atau
strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi
proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan.
Demonstrasi berasal dari kata demonstration yang
artinya pertunjukan (Suparno, 2007:142). Metode demonstrasi adalah metode
penyajian pelajaran dengan peragaan dan mempertunjukkan kepada peserta didik
tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya
sekedar tiruan (Sanjaya, 2007:150).
Demonstrasi dalam hubungannya dengan penyajian
informasi dapat diartikan sebagai upaya peragaan tentang suatu cara melakukan
sesuatu. Metode demonstrasi ini adalah metode mengajar dengan cara memperagakan
barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara
langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok
bahasan yang disajikan.
Model demonstrasi ini dapat bersifat konstruktivis
bila dalam demonstrasi guru tidak hanya menunjukkan proses ataupun alatnya,
tetapi disertai banyak pertanyaan yang mengajak peserta didik berfikir dan
menjawab persoalan yang diajukan. Maka demonstrasi yang baik selalu di awali
dengan pertanyaan-pertanyaan dari guru, sehingga peserta didik berfikir dan
membuat hipotesis ataupun ide awal. Setelah itu guru baru menunjukkan
demonstrasinya dan peserta didik dapat mengamati apakah yang mereka pikirkan
dan jawabkan itu sama dengan yang mereka amati.
Selama proses demonstrasi dan juga pada akhir, guru
tetap dapat terus mengajukan pertanyaan kepada peserta didik. Dengan pertanyaan
itulah, peserta didik dibantu terus mengembangkan gagasan mereka dan aktif
berfikir. Dengan demikian peserta didik bukab hanya melihat, tetapi aktif
memikirkan, mengolah proses itu dalam pikirannya, dan menhambil kesimpulan.
Bila selama demonstrasi guru yang aktif maka dapat terjadi peserta didik
menjadi pasif dan tidak belajar secara konstruktivis.
Secara rinci menekankan apa yang perlu diperhatikan
selama guru melakukan demonstrasi, yaitu:
1) Demonstrasi supaya sungguh jelas
dapat dilihat peserta didik. Bila peserta didik, terlebih yang duduk dibelakang
tidak melihat, mereka dimintai maju ke depan.
2)
Bicaralah
yang keras sehingga peserta didik dapat mendengar apa yang anda katakan.
3)
Libatkan
peserta didik dalam proses pembelajaran.
4)
Mulailah
dengan pertanyaan awal, seluruh peserta didik membuat hipotesis, baru mulai
ditunjukkan jalannya demonstrasi;
5)
Jelaskan
apa yang anda lakukan, tujuannya, dan prosesnya.
6)
Bila
anda bertanya kepada peserta didik, beri waktu mereka untuk berfikir terlebih
dahulu;
7)
Gunakan
papan tulis untuk menulis tujuan dari demo itu sehingga peserta didik menjadi
jelas dan dapat berfikir secara terfokus;
8)
Dalam
mengambil kesimpulan, biarkan peserta didik menyimpulkan terlebih dahulu;
9)
Kadang
demonstrasi perlu diulang beberapa kali agar jelas bagi peserta didik;
10) Dalam pelaksanaan perlu dilakukan step by step, sehingga peserta didik
dapat menangkap.
Suatu kegiatan belajar
mengajar tidak dapat tercapai tujuan yang diharapkan tanpa adanya metode
pembelajaran yang baik. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode agar tujuan
yang diharapkan dapat terwujud dengan baik. Sering kali hasil yang diharapkan
dalam kegiatan belajar mengajar kurang maksimal, karena tidak efektifnya metode
yang digunakan dalam pembelajaran. Maka memilih metode yang tepat,
efektif dan efisien
mutlak untuk diperhatikan
dengan sungguh-sungguh, salah satunya dengan memilih dan menggunakan
metode demnstrasi.
Menurut Nana Sudjana
(2010: 121), “metode demonstrasi adalah suatu metode mengajar memperhatikan
bagaimana jalannya suatu proses terjadinya sesuatu”. Syaiful (2007: 210),
menjelaskan bahwa “metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang terjadinya
suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan
agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau
tiruannya”. Sementara itu, menurut Wianat Putra, dkk ( 2004: 424 ), “metode
demonstrasi adalah cara penyajian materi pelajaran dengan mempertunjukkan
secara langsung objek atau cara melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan proses
tertentu”. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Djamarah, (2005: 2), yang
menyatakan bahwa “metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk
memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan
bahan pelajaran”.
Dalam menerapkan metode
demonstrasi diharapkan guru harus benar-benar memahami siswa dengan baik. Di
mana setiap siswa memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Di antara
siswa yang sedang belajar terdapat mereka yang mampu mencerna dengan baik
pembelajaran dengan audio saja, visual saja dan gabungan keduanya atau audio visual.
Siswa yang selalu fokus kepada praktik nyata tidak dengan mudah memahami proses
belajar tanpa diterapkan langsung. Maka guru harus mengetahui juga karakter
dari siswa selama menerapkan metode demonstrasi.
Berdasarkan definisi yang
telah dikemukakan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi
adalah metode pembelajaran dimana seorang guru ataupun siswa memperagakan
langsung suatu hal yang kemudian diikuti oleh siswa yang lain sehingga ilmu atau
keterampilan yang didemonstrasikan lebih dapat bermakna dalam ingatan
masing-masing siswa.
2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi
Setiap metode yang
digunakan untuk pembelajaran terdapat kelebihan dan kekurangan, begitu juga
dengan metode demonstrasi. Menurut Azwan Zain (2006: 91), metode demonstrasi
mempunyai kelebihan dan kekurangan, sebagai berikut:
a. Kelebihan Metode Demonstrasi
1. Dapat membuat pembelajaran menjadi
jelas dan lebih konkrit, sehingga menghindari verbalisme.
2. Siswa lebih mudah memahami apa yang
dipelajari
3. Proses pembelajaran lebih menarik
4. Siswa dirangsang untuk aktif
mengamati, menyesuaikan antara teori
dengan kenyataan, dan mencobanya melakukan sendiri.
b. Kekurangan Metode Demonstrasi
1. Metode ini memerlukan keterampilan
guru secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan
demonstrasi akan tidak efektif.
2. Fasilitas seperti peralatan, tempat,
dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik.
3. Demonstrasi memerlukan kesiapan atau
perencanaan yng matang di samping memerlukan waktu yang cukup panjang yang
mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.
Syaiful Sagala (2010:
211), juga mengemukakan tentang kebaikan dan kelemahan metode demonstrasi.
Adapun kebaikan dan kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut:
a. Kebaikan Metode Demonstrasi
1. Perhatian siswa dapat dipusatkan
kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu
dapat diamati secara teliti.
2. Dapat membimbing siswa kearah
berfikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama.
3. Ekonomis dalam jam pelajaran di
sekolah dan ekonomis waktu yang panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi
dengan waktu pendek.
4. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan
bila dibandingkan hanya dengan membaca
dan mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaran yang jelas dari hasil
pengamatan.
5. Karena gerakan dan proses
pertunjukan, maka tidak memerlukan keterangan-keterangan yang banyak.
6. Beberapa persoalan yang menimbulkan
pertanyaan atau keraguan dapat diperjelas waktu proses demonstrasi.
b. Kelemahan Metode Demonstrasi
1. Derajat verbalisme kurang, peserta
didik tidak dapat melihat atau mengamati keseluruhan benda atau peristiwa yang
didemonstrasikan.
2. Untuk demonstrasi digunakan alat-alat
khusus.
3. Dalam mengadakan pengamatan
diperlukan pemusatan perhatian.
4. Tidak semua demonstrasi dapat
dilakukan di kelas.
5. Memerlukan banyak waktu.
Berdasarkan uraian tersebut,
dapat disimpulkan bahwa kelebihan dan kekurangan metode
demonstrasi adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan metode demonstrasi
1. Dapat membuat pelajaran lebih jelas
dan konkrit, sehingga menghindari verbalisme.
2. Siswa lebih mudah memahami apa yang
dipelajari.
3. Proses pengajaran lebih menarik
4. Siswa dirangsang untuk aktif
mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan mencobanya untuk
meakukannya sendiri.
5. Kekurangan metode demonstrasi
6. Metode ini memerlukan keterampilan
guru secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan
demonstrasi akan tidak efektif.
7. Fasilitas seperti peralatan, tempat,
dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik.
8. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan
perencanaan yang matang di samping memerlukan waktu yang cukup panjang yang
mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.
2.2.4 Tujuan dan Fungsi
Metode Demonstrasi
Setiap metode
pembelajaran pada hakikatnya memiliki tujuan dan fungsi yang arahnya pada
peningkatan hasil belajar siswa. Tujuan pokok penggunaan metode demonstrasi
menurut Winata Putra, dkk (2004: 450), “adalah untuk memperjelas pengertian
konsep, dan memperlihatkan cara melakukan sesuatu proses terjadinya sesuatu”.
Melihat kenyataan
tersebut, Winata Putra, dkk (2004: 450), juga mengemukakan bahwa metode
demonstrasi ini tepat digunakan apabila bertujuan untuk:
1. Memberikan keterampilan tertentu
2. Penjelasan sebab penggunaan bahasa
lebih terbatas
3. Menghindari verbalisme, membantu
siswa dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian sebab lebih menarik.
Menurut Syaiful Sagala
(2010: 215), tujuan pengajaran menggunakan metode demonstrasi adalah “untuk
memperlihatkan proses terjadinya suatu peristiwa sesuai dengan materi ajar agar
siswa dengan mudah untuk memahaminya.”
Berdasarkan definisi yang
telah dikemukakan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penggunaan
metode demontrasi adalah untuk memperjelas konsep dan memperlihatkan secara
langsung peristiwa yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
2.2.5 Langkah-langkah
Penerapan Metode Demonstrasi
Melaksanakan metode
demonstrasi yang baik dan efektif, ada beberapa langkah-langkah yang harus
dipahami dan digunakan oleh guru lalu diikuti oleh siswa dan diakhiri dengan
evaluasi. Ali Muhammad (2010: 85), mengemukakan bahwa langkah-langkah penerapan
metode demonstrasi adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan kecakapan atau keterampilan
yang hendak dicapai setelah demonstrasi
2. Mempertimbangkan penggunaan metode
yang tepat dan efektif untuk mencapai tujuan yang dirumuskan
3. Melihat alat yang mudah didapat, dan
mencobanya sebelum didemonstrasikan sehingga tidak gagal saat diadakan demonstrasi
4. Menetapkan langkah-langkah yang akan dilaksanakan
5. Menghitung waktu yang tersedia
6. Pelaksanaan demonstrasi
7. Membuat perencanaan penilaian
terhadap kemajuan siswa Langkah-langkah
tersebut sebagaimana disebutkan
tersebut, akan dapat mengantarkan siswa untuk memperoleh pemahaman dan
kecakapan sesuai dengan tujuan demonstrasi itu sendiri.
Download Metode Pembelajaran Demonstrasi Lengkap Langkah-langkah dan Penerapan - Download Metode Pembelajaran Demonstrasi Lengkap Langkah-langkah dan Penerapan - untuk skripsi dan penelitian tindakan kelas lengkap hanya ada di sini!
Download Metode Pembelajaran Demonstrasi Lengkap Langkah-langkah dan Penerapan - Download Metode Pembelajaran Demonstrasi Lengkap Langkah-langkah dan Penerapan - untuk skripsi dan penelitian tindakan kelas lengkap hanya ada di sini!