Urgensi Pendidikan Aqidah Akhlak Bagi Siswa dan Pendidikan Karakter dalam Islam
DOWNLOAD JUGA RPP KURIKULUM
2013 DAN SILABUS KURIKULUM 2013 FIKIH QURAN HADITS SEJARAH BAHASA INDONESIA BAHASA INGGRIS BAHASA ARAB SKI FISIKA KIMIA BIOLOGI MATEMATIKA SOSIOLOGI GEOGRAFI TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI (TIK) EKONOMI PKN IPA TERPADU IPS TERPADU SENI BUDAYA
Urgensi Pendidikan Aqidah Akhlak Bagi Siswa dan Pendidikan Karakter dalam Islam
Pada dasarnya Aqidah Akhlak telah terdapat rumusan pendidikan karakter,
yakni dengan istilah pembentukan budi pekerti atau akhlak yang mulia.
Pembentukan budi pekerti atau akhlak yang mulia adalah tujuan utama dari
pendidikan Islam. Ulama dan sarjana-sarjana muslim dengan penuh perhatian telah
berusaha menanamkan akhlak yang mulia meresapkan fadhilah di dalam jiwa
para muridnya, membiasakan mereka berpegang teguh kepada akhlakul karimah dan
menghindari hal-hal yang tercela, berfikir secara rohaniah dan insaniah
(prikemanusiaan) serta menggunakan waktu buat belajar ilmu-ilmu duniawi dan
ilmu keagamaan, tanpa memandang kepada keuntungan-keuntungan materi semata.[1]
Oleh karena itu pembelajaran Aqidah Akhlak
tidak bisa hanya dipelajari saja dengan cara membaca buku atau mendengarkan
ceramah guru. Pembelajaran Aqidah Akhlak
seharusnya tetap disampaikan dengan langkah penjelasan materi yang kemudian
dicontohkan dalam praktik keseharian. Konsep utama dari pendidikan karakter
sebenarnya adalah lebih mengutamakan pada pembentukkan akhlak yang mulia dari
seorang manusia. Dengan demikian pembentukkan akhlak dapat diartikan sebagai
usaha sungguh-sungguh dalam rangka membentuk anak, dengan sarana pendidikan dan
pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh
dan konsisten.[2]
Pembentukkan akhlak ini dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil
usaha pembinaan, bukan terjadi dengan sendirinya. Sebagaimana terdapat dalam firman Allah dalam Surat
At-Taubah ayat 119.
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, takutlah
kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.”
Ayat tersebut menunjukkan bahwa golongan yang memiliki
karakter benar, artinya sesuai di dalam perintah Allah maka akan berpengaruh
pada lingkungannya. Perintah untuk bergaul bersama orang yang benar adalah
perintah untuk bersama orang-orang yang memiliki akhlak terpuji.
Orang-orang yang demikian akan berpengaruh pada kehidupan kita karena kita
mencontoh apa yang mereka kerjakan. Pendidikan
karakter sangat penting untuk diterapkan dalam setiap pembelajaran. Khususnya
pembelajaran Aqidah Akhlak, berikut
urgensi pendidikan karakter dalam pembelajaran Aqidah Akhlak:
1. Kunci utama pendidikan karakter
terletak pada keteladanan seorang pendidik kepada peserta didik, karena
keteladanan merupakan metode yang paling berpengaruh dalam mempersiapkan dan
membentuk Aqidah Akhlak.
2. Melalui pembentukkan karakter
peserta didik, pada dasarnya mereka telah diarahkan untuk menjadi manusia
berakhlak mulia (akhlakul karimah).
3. Melalui pendidikan karakter,
peserta didik memahami materi yang disampaikan bukan hanya sekedar materi
semata. Melainkan peserta didik akan memahaminya sebagai pengalaman hidup yang
dapat dijalankan. [3]
Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran Aqidah
Akhlak dapat dilaksanakan dalam beberapa
situasi lingkungan. Pada setiap lingkungan tersebut pendidikan karakter yang
diterapkan akan berpengaruh pada lingkungan yang setelahnya, sebab pada
dasarnya di mana pun peserta didik berada maka ia akan terus belajar tentang
sesuatu. Implementasi
pendidikan karakter dalam Aqidah Akhlak
setidaknya didukung oleh tiga faktor utama, yaitu:
a. Keluarga
Keluarga merupakan sekolah pertama bagi seorang anak (peserta
didik). Sebelum melangkah pergi semuanya berawal dari kehidupan dalam keluarga.
Keluarga dianggap sebagai tempat berkembangnya individu, di mana keluarga ini
merupakan sumber utama dari sekian sumber-sumber pendidikan nalar peserta didik.[4]
Keluarga juga dinilai sebagai lapangan pertama, di mana di
dalamnya seorang anak akan menemukan pengaruh-pengaruh dan unsur-unsur
kebudayaan yang berlaku di masyarakatnya. Hal itu terbukti dalam menentukan pentingnya peran keluarga pada
tahap pertama kehidupan peserta didik. Melalui pendidikan pertama yang terjadi
dalam lingkungan keluarga ini akan menghasilkan beberapa hal dalam diri mereka,
seperti kepribadiannya, pola pikirnya, kebiasaannya, atau kemampuan sosialnya.
Keluarga sangat berpengaruh terhadap pembentukkan karakter di fase-fase tumbuh
kembangnya peserta didik. Peran penting yang dimiliki keluarga cukup besar,
karena pengawasan utama pada peserta didik lebih dominan pada lingkungan
keluarga. Maka dari itu amanah besar yang ada ini akan mempengaruhi
kepribadian dan akhlak seorang peserta didik saat mereka berada pada lingkungan
yang berbeda.[5]
Pendidikan yang terjadi dalam keluarga pun juga berupa pendidikan
dasar yang akan mengantarkan pada pendidikan yang lebih luas nantinya. Misalnya
adalah menghargai pendapat anak. Menghargai dan membuat anak merasa bahwa
dirinya punya hak merupakan salah satu pendidikan dalam keluarga yang sangat
penting.
b. Sekolah
Sekolah merupakan salah satu dari sekian banyak institusi yang
dinilai sebagai sesuatu yang sangat penting dalam masyarakat Islam. Karena
sekolah sangat berperan dalam pembentukkan keseimbangan diri dan sisi sosial
anak. Sekolah benar-benar telah memberikan
pengaruh yang sangat besar dalam menanamkan berbagai pemahaman dan kepercayaan
bagi seorang anak terpelajar, sebagaimana sekolah juga telah ikut ambil
bagian dalam membentuk tingkah laku dan kepribadian anak.[6]
Sekolah merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat dengan
tujuan mensukseskan pendidikan dan pengajaran anak. Tentunya, pendidikan dan
pengajaran yang berdasarkan pada metode yang benar. Sekolah benar-benar telah
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di masa sekarang dalam bidang pendidikan.
Pendidikan karakter yang diterapkan dalam lingkungan sekolah lebih dekat pada
pendidikan sosial peserta didik. Misalnya, etika bergaul yang baik dengan
teman, menghormati ibu dan bapak guru, menjaga kerapian dalam berpakaian.
Dengan demikian, sekolah sekolah dapat dikatakan sebagai lembaga sosial yang
diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang
tercerahkan, mampu menjalankan peran positifnya di tengah-tengah masyarakat,
serta memberikan sumbangsih dalam meningkatkan kemajuan masyarakat.
c. Masyarakat
Masyarakat merupakan lingkungan dengan wilayah terbesar yang akan
dialami peserta didik. Di mana ujian penerapan akhlak dibuktikan saat peserta
didik telah berada bersama masyarakat umum. Bagaimana peserta didik bersikap,
bertutur kata, berpakaian, bergaul, berpendapat, maupun kegiatan lain yang
melibatkan atau terlibat dengan masyarakat. Ketika peserta didik telah berada
bersama masyarakat, maka hal yang harus dilakukan adalah menerapkan hasil
pembelajaran aqidah akhlak yang telah
didapat selama di lingkungan sebelumnya. Karena, lingkungan ini terkadang
membuat seorang manusia dewasa sekalipun tenggelam dalam arus yang tidak jelas.
Seperti yang diungkapkan oleh Ali el-Makassary, di tengah
gelombang kehidupan yang dahsyat, generasi penerus seakan tak lagi mengenal
dirinya sendiri. Menurut mereka agama bukanlah hal yang sakral, melainkan hanya
sekedar formalitas.[7]
Urgensi Pendidikan Aqidah Akhlak Bagi Siswa
Pendidikan Aqidah Akhlak dihubungkan dengan pendidikan
Islam merupakan komponen internal dari pendidikan agama yang tidak bisa
dipisahkan. Di samping pendidikan Islam
lainnya, pendidikan Aqidah Akhlak memiliki
pembahasan pendidikan Aqidah di satu
sisi dan pendidikan akhlak pada sisi lain. Tetapi keduanya sangat sinergis, keduanya memang bukan satu-satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dan kepribadian siswa. Tapi secara
substansial mata pelajaran Aqidah Akhlak
memiliki konstribusi dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk mempraktikkan
nilai-nilai keyakinan keagamaan (tauhid)
dan akhlakul qarimah dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam penerapan keduanya merupakan satu mata pelajaran dari
kurikulum yang ada.[8]
Dalam kurikulum dan hasil belajar Aqidah
Akhlak menerangkan bahwa pendidikan Aqidah Akhlak yang
dimaksudkan di sini adalah upaya sadar dan
terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah dan merealisasikannya dalam perilaku
akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits.[9] Dibarengi
tuntutan untuk menghormati penganut agama lain
dan hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat hingga
terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.[10]
Pendidikan Agama Islam yang meliputi Aqidah
Akhlak, Fikih maupun Bahasa Arab dibutuhkan proses
pembelajaran yang baik. Dari penjelasan ini,
pelajaran Aqidah Akhlak merupakan
pelajaran yang pokok dan dasar dari agama Islam. Karena jalan lurus atau
tidaknya aqidah sangat menentukan kualitas agamanya. Pendidikan Aqidah Akhlak sebaiknya
dilakukan sejak dini dan harus sudah ditanamkan Aqidah dengan benar.
Oleh karena itu, dibutuhkan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan untuk
menyampaikan pesan tersebut. Jika guru bisa menyampaikan pelajaran dengan baik,
maka apa yang menjadi tujuan bisa tersampaikan. Dengan pembelajaran yang baik,
siswa juga akan mampu mengimplementasikan materi dalam kehidupan sehari-hari,
karena setiap pelajaran menuntut siswa mengalami perubahan tingkah laku sesuai
dengan kompetensi yang diharapkan.
DOWNLOAD JUGA RPP KURIKULUM
2013 DAN SILABUS KURIKULUM 2013 FIKIH QURAN HADITS SEJARAH BAHASA INDONESIA BAHASA INGGRIS BAHASA ARAB SKI FISIKA KIMIA BIOLOGI MATEMATIKA SOSIOLOGI GEOGRAFI TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI (TIK) EKONOMI PKN IPA TERPADU IPS TERPADU SENI BUDAYA